Thursday, May 10, 2012

[REVIEW] - Nokia E71: The Forgotten Masterpiece


  Sudah lebih dari setahun, Nokia E71 (kode: RM-346) menemani saya dalam beraktifitas, suka maupun duka. Awal mulanya yaitu ketika tante saya memberikan saya sebuah N97mini replika, yang bikin Otou-san kasihan sama saya. Akhirnya, dihibahkanlah E71nya yang baru 2 bulan menggantikan SE T700i yg kecuci. (Scumbagnya, setelah itu bokap beli Nokia N97 32GB). Nah, berhubung sudah cukup lama menggunakan, rasanya sudah cukup pengalaman untuk menulis review (yang gak begitu detail) ini.

   Dimulai dari bentuk fisik yang ramping,  14 x 57 x 10 mm dan berat 127 g, sempat menjadi ponsel QWERTY tertipis di kelasnya.

   Smartphone jadul ini dulu dilepas dengan harga 4jt-an, sedangkan saat bokap beli udah 2,1jt (baru). Ditenagai CPU 323MHz dan RAM 128MB, walaupun cetek seenggaknya sudah mampu menjalankan OS Symbian 9.2 + Series 60v3 FP1 UI dengan sangat lancar. Selancar adiknya E72.

   
  Fitur media tercukupi dengan Gallery standar Nokia.

  RealPlayer andalan untuk video yang kuat memutar anime berformat *.mp4 24 menitan (QVGA, 15fps). Sayangnya capture ini cuma nge-play PV Touhou Bad Apple.

  S60v3 sudah dilengkapi Music Player sendiri yang terus berkembang dan disempurnakan, gak kayak dulu yang harus pake UltraMP3 (hayoo... Pasti ingat!)

  Sebagai smartphone bisnis, fungsi Flash Player, PDF Reader, E-Mail Client dan Zip manager kudu mesti ada, dan untuk smartphone jadul keluaran 2008, secara mengejutkan sudah cukup baik!
E-mail masuk ada 18, dari FB semua sialnya
Semua file ini berformat *.zip - maaf kalo filenya gak enak

  Beralih ke sistem Navigasi, selain A-GPS online E71 juga dilengkapi Built-in GPS receiver. Nokia Maps juga sudah tersedia dalam tampilan 2D map dan 3D map.





  Aplikasi andalan Eseries, QuickOffice (yang sekarang juga tersedia untuk Android) bisa mengolah file *.docx, *.xlsx, dan *.pptx - yang berarti sudah support Microsoft Office 2007/2010.
Berhasil! Mencapai sel terakhir!!
Pura-puranya linux gituuu....
  Browser standar berbasis Safari kurang memuaskan, makanya saya pakai Opera Mini 6.5 (pertama pakai 5.1 dan terus update). Cukup kuat untuk multi-tab browsing, bahkas kuat untuk situs favorit saya (9GAG dan NA9A), juga blog ini!



  Aplikasi - Symbian S60v3 FP1 mendukung Java J2ME, selain platform nativenya (*.sis/*.sisx). Berikut tampilan Application Manager yang telah dilengkapi Installation Log.
Wait, sejak kapan 3 aplikasi "aneh" ini saya install? Jangan-jangan kerjaan adik saya!

  Emulator VNes (NES) dan VBag (GBA), pelipur bosan saya berjalan mulus.


  NFS Shift Mobile - game HP keluaran EA yang bagus banget, walaupun sekarang NFS The Run juga sudah ada versi Mobile-nya.

  Hangman - silakan download di Ovi store, mainin level Ultra. Kalo gak stress saya acungi jempol!

  Dengan melimpahnya aplikasi -baik yang gratis, berbayar, atau modal mbajak #plakk- yang tersedia di Ovi Store, lumayan keren juga.

Aplikasi Youtube (bawaan, terus di-update) juga ternyata memberikan kesan tersendiri bagi smartphone jadul ini. Memang sih bergantung pada provider, namun saat saya menggunakan Indosat seperti saat ini, 240p lancar nyaris tanpa buffer.



  Calendar for Eseries dan Live Search, serta Contacts for Eseries sangat andal, dengan PIM (Personal Info Management) bawaan (maaf kalo capture Contact gak ada, malu saya).


  Fitur keamanan juga tak lupa disematkan. Mulai dari yang khusus Eseries (Data Encryption), hingga fitur "Lock Phone" bawaan Symbian yang anehnya sedikit sekali yang tahu/pakai, padahal useful banget.

  Torture test - saya menjalankan setiap submenu, satu aplikasi tiap folder saya buka dan di-minimize, ternyata tidak ada hang/lag/crash pada saat menjalankan aplikasi lain. Ini adalah bukti bahwa Symbian benar-benar punya fitur untuk menonaktifkan CPU ketika tidak terhubung pada event apapun, dan hanya memfokuskan CPU pada event yang aktif saja.

  Connection Manager - kita bisa menggunakannya (jika anda paranoid sekaligus kurang kerjaan macam saya) untuk melihat status koneksi, access point yang digunakan, dan kecepatan koneksi.

  Kamera - Standar saja, berkaliber 3.2 Megapixel dan lensanya belum mengadopsi teknologi Carl Zeiss. Cukup baik, namun jika dibandingkan dengan N97 terasa hancur lebur... Berikut sample gambar dan video yang diambil melalui kameranya.
Ini figma temen saya - foto dalam Night Mode
Digital zooming - gak pecah selama dalam tahap wajar
Normal mode - jeruk buat percobaan Kimia (maklum anak IPA)
  Maaf kalo video cuma satu - berat nguploadnya bang...
  Once more, kalo kualitasnya jelek, itu karena situsnya, bukan karena kameranya.

Kode nomor - biasanya Nokia punya kode sendiri untuk HP produksinya dan kode untuk E71 adalah RM-346
  
   Nah, sekian review kali ini. Penutup: HP ini bisa dibilang cukup memuaskan, kekurangannya ya paling-paling lebih cepat panas aja, tipe baterai BP-4L yang sama dengan N97 bisa bertahan 2-3 hari, lumayan kan? Akhir kata, sekian dulu. Janji saya untuk mereview Galaxy Y dan adu grafis akan segera saya penuhi. See ya!

No comments:

Post a Comment